Johan Titaley, YB4GA (06/2013). Hasil pengamatan selama radio ini difungsikan sebagai 'ham band receiver' didapati cukup memadai untuk memfungsikan pemancarnya. Memang sudah seringkali fungsi transmitting-nya diuji coba sebatas sampai dengan driver, ukur relative rf voltage di J11 (RF OUT) dan dimonitor menggunakan receiver FT-101E atau FT-80C.
Alignment dan tuning tentunya disinkronkan dengan fungsi penerima karena pada beberapa tahap RF dan IF berfungsi, baik untuk penerima maupun untuk pemancar. Tentunya juga berkat adanya manual berbahasa Inggris, meski untuk FTDX-401, tidak masalah karena radio Yaesu seri 400 dan 401 sama dalam hal konsep dan prinsip kerjanya, demikian pula dengan komponen yang dipakai. Pekerjaan ini sudah cukup menghasilkan kondisi bilamana tabung-tabung PA (6JS6C) bawaan sekian tahun lalu dipasang,.........akan ketahuan apakah berhasil mengeluarkan daya rf yang sesuai dengan spesifikasinya? So let's find out....
Alignment dan tuning tentunya disinkronkan dengan fungsi penerima karena pada beberapa tahap RF dan IF berfungsi, baik untuk penerima maupun untuk pemancar. Tentunya juga berkat adanya manual berbahasa Inggris, meski untuk FTDX-401, tidak masalah karena radio Yaesu seri 400 dan 401 sama dalam hal konsep dan prinsip kerjanya, demikian pula dengan komponen yang dipakai. Pekerjaan ini sudah cukup menghasilkan kondisi bilamana tabung-tabung PA (6JS6C) bawaan sekian tahun lalu dipasang,.........akan ketahuan apakah berhasil mengeluarkan daya rf yang sesuai dengan spesifikasinya? So let's find out....
Tabung driver dan PA yang masih ada dan dipasangkan di FT-401S/D. Tabung PA paling kanan adalah 6KD6, yang lebih powerful dan digunakan di radio FTDX-401. |
Transmitting. Tabung driver 12BY7A yang terpasang adalah dari pabrikan Jepun; Hitachi, sedangkan 6JS6C dari US, pabrikan Sylvania (kedua pabrik tabung tsb. tentunya sudah tidak ada lagi?). Sebelumnya, suatu keharusan untuk memeriksa apakah coupling capacitor C32 50 pF/1 K W V masih baik, terutama tidak bocor, artinya jangan sampai ada tegangan bisa lewat. Untuk pastinya, lepaskan kaki yang tersolder di grid1 tabung 6JS6, dan kaki satunya masih terhubung ke plate dari 12BY7A, hidupkan radio dalam kondisi 'receiving'.
Ukur kaki C32 yang bebas dengan VOM pada range 20-50 VDC, dan harus tidak terukur adanya tegangan disitu. Sebaliknya bila ada terbaca tegangan DC disitu, C32 harus diganti, bila tidak; tegangan bocor ini akan membuat tegangan bias di grid1 menjadi lebih positif sehingga tabung PA akan 'overdrive' dan 'overload' yang akan mengakhiri hidupnya. Normalnya dengan tegangan panjar (bias voltage) yang di-'set' oleh variabel resistor BIAS VR11 20 KOhm sedemikian sehingga arus 'idle' tidak boleh lebih dari 60 mA. Beruntung bahwa C32 di radio ini masih baik-baik saja dan tidak perlu diganti.
Demikiann juga dengan C46 (1000 pF 3000 working voltage); coupling capacitor yang mentransfer energi rf ke pi-network, harus dalam keadaan baik. Dan ..memang masih baik.
Demikiann juga dengan C46 (1000 pF 3000 working voltage); coupling capacitor yang mentransfer energi rf ke pi-network, harus dalam keadaan baik. Dan ..memang masih baik.
PERHATIAN. Meskipun radio hidup dalam keadaan receiving, akan tetapi terdapat tegangan-tegangan yang sangat membahayakan disekitar rangkaian driver sampai PA, terutama tegangan 300V dan HV 600V. Hati-hati, fatal akibatnya bila tersentuh disitu. Aturan dalam bekerja disekitar tegangan tinggi harus selalu menjadi pedoman.
Pasang tabung-tabung PA dan driver, sambungkan radio ke dummy load (homebrew 80 Watt) melalui Power and SWR Meter sederhana Asahi Antenna model ME-IIE bawaan bersama dengan radio ini juga. Hidupkan radio;....filamen tabung-tabung menyala demikian juga dengan tabung 6JS6 nya. Tunggu pemanasan sekitar 15 menit. Band switch pada 80 m, Mode switch pada CW/Tune, Mic Gain/Carrier minimal ccw. Posisikan 'plate' dan 'loading' sesuai dengan tanda yang ada. Tekan PTT lalu setel arus 'idle' dari PA pada 60 mA dengan mengatur VR11 (BIAS), dan ternyata bisa, jadi tanda-tanda tabung PA normal? atau masih cukup baik. Putar ke kanan (cw) Mic Gain/Carrier dan ternyata Ic (arus katoda PA) bertambah besar...pertanda baik tabung PA berfungsi!. taruh pada sekitar 120 mA. Putar 'plate' hingga didapat 'dip' dan RF Power SWR Meter menunjuk nilai maksimum. Kombinasi plate dan loading diputar hingga didapat RF Power maksimum, dan 'plate' diposisikan dimana selalu terjadi 'dip' yang mulus dan simetris atas/bawah. Pada 80 m band ini, didapat relatif power sebesar 90 watt. Cukup beralasan dan itupun sudah cukup baik. Untuk band yang lain dilakukan hal yang sama. Kadang agak was-was juga untuk berlama-lama melakukan 'final tuning', tetapi agak beruntung radio ini tidak demikian parah mengalami degradasi, sehingga masih mampu menghasilkan power output yang memadai untuk radio setua ini, dan terpenting adalah tabung-tabung final 6JS6C masih dalam kondisi cukup baik. Selain itu tidak diperlukan 'final amplifier neutralization' karena seperti diterangkan sebelumnya bahwa 'dip' yang mulus (smooth) dan simetris di semua band. Permulaan yang baik bahwa tabung final masih bisa diharapkan untuk menghasilkan daya keluaran yang optimal untuk beberapa waktu (bulan?, tahun?) lagi.
Uji Coba. Tiba saatnya untuk mencoba 'mengudara'. Saya belum sempat membentangkan/mendirikan antenna di luar (sebenarnya halaman sekitar rumah cukup luas dengan banyak pohon, sangat menantang untuk membentang 'wire antenna' atau vertikal beberapa macam kalau mau), tetapi karena banyaknya pertimbangan.... untuk sementara saya manfaatkan saja apa yang ada disekitar hamsahck; sebuah ruang di lantai 2 ukuran 4,50 M x 7,00 M (bekas ruang belajar anak-anak). Dinding sebelah Timur dan Barat ada jendela ventilasi kisi-kisi kayu ukuran 2 x 0,50 M x 3,30 M (boven licht) yang ditutupi oleh kawat nyamuk aluminium, ketinggian dari tanah sekitar 5,50 M. Sisi Timur biasa saya gunakan untuk antenna receiving karena dekat meja radio, sedangkan sisi Barat inilah yang akan difungsikan sebagai pelontar gelombang EM berupa antena dipole 2 band. Kawat nyamuk sebagai elemen untuk 20 m dan kawat speaker dengan panjang 150/f untuk elemen 15 m (lihat sketsa detail dan foto).
Hasilnya?...cukup lumayan, dengan trik; monitor/dengar yang calling CQ dengan kuat sinyal RS/57-59+ lalu langsung panggil ...dan QSO pun berlangsung dan ini hasil log beberapa dari mereka.
Date Time(UTC) Call S R Freq. Handle
-------------------------------------------------------------------------
29/01/2013 11.15 VU2AU 59 59 14.215 Poran
11.35 3W7W 59 59 14.195 Wayne
13.20 UR4MSF 59 59 14.190
13.23 ER4DX 59 59 14.190 Vasily
02/02/2013 09.20 BX2ADF 55 59 21.215
03/02/2013 15.15 DG6SA 59 55 14.268 Jorge
16.19 F5SVQ 59 59 14.319 March
04/02/2013 08.30 YB2MH 58 55 14.150
07/02/2013 15.55 9M8WAT 59 59 14.190 Wat
11/02/2013 01.45 BD7PUZ 59 55 14.262 Zhang
13/02/2013 01.06 YB6DE 59 59 14.200 Eddy
19/02/2013 16.20 YB6LAY 59 57 14.180 Yan
22/02/2013 10.10 XX9LQ 59 55 14.200
18/03/2013 01.06 HZ1DS 59 59 14.200 Mike
19/03/2013 13.35 VK6WB 59 59 14.200 Gus
20/03/2013 14.23 YE3J 59 59 14.220
Dalam kenyataannya antenna yang dipakai ini hanya bagus pada 20 m band, dengan SWR 1:1,5, sedangkan pada 15 m naik menjadi >1:2, meskipun telah dilakukan beberapa kali cut and try pada ujung antenna. Memang bisa dimengerti bahwa elemen antenna ini sangat dekat dengan penulangan besi beton di atas jendela boven licht dan juga benda-benda lainnya di sekitar ruang hamshack. Jadi memang harus segera dibuatkan antena yang sesuai untuk masing-masing band.
(to be continued)
Pasang tabung-tabung PA dan driver, sambungkan radio ke dummy load (homebrew 80 Watt) melalui Power and SWR Meter sederhana Asahi Antenna model ME-IIE bawaan bersama dengan radio ini juga. Hidupkan radio;....filamen tabung-tabung menyala demikian juga dengan tabung 6JS6 nya. Tunggu pemanasan sekitar 15 menit. Band switch pada 80 m, Mode switch pada CW/Tune, Mic Gain/Carrier minimal ccw. Posisikan 'plate' dan 'loading' sesuai dengan tanda yang ada. Tekan PTT lalu setel arus 'idle' dari PA pada 60 mA dengan mengatur VR11 (BIAS), dan ternyata bisa, jadi tanda-tanda tabung PA normal? atau masih cukup baik. Putar ke kanan (cw) Mic Gain/Carrier dan ternyata Ic (arus katoda PA) bertambah besar...pertanda baik tabung PA berfungsi!. taruh pada sekitar 120 mA. Putar 'plate' hingga didapat 'dip' dan RF Power SWR Meter menunjuk nilai maksimum. Kombinasi plate dan loading diputar hingga didapat RF Power maksimum, dan 'plate' diposisikan dimana selalu terjadi 'dip' yang mulus dan simetris atas/bawah. Pada 80 m band ini, didapat relatif power sebesar 90 watt. Cukup beralasan dan itupun sudah cukup baik. Untuk band yang lain dilakukan hal yang sama. Kadang agak was-was juga untuk berlama-lama melakukan 'final tuning', tetapi agak beruntung radio ini tidak demikian parah mengalami degradasi, sehingga masih mampu menghasilkan power output yang memadai untuk radio setua ini, dan terpenting adalah tabung-tabung final 6JS6C masih dalam kondisi cukup baik. Selain itu tidak diperlukan 'final amplifier neutralization' karena seperti diterangkan sebelumnya bahwa 'dip' yang mulus (smooth) dan simetris di semua band. Permulaan yang baik bahwa tabung final masih bisa diharapkan untuk menghasilkan daya keluaran yang optimal untuk beberapa waktu (bulan?, tahun?) lagi.
Uji Coba. Tiba saatnya untuk mencoba 'mengudara'. Saya belum sempat membentangkan/mendirikan antenna di luar (sebenarnya halaman sekitar rumah cukup luas dengan banyak pohon, sangat menantang untuk membentang 'wire antenna' atau vertikal beberapa macam kalau mau), tetapi karena banyaknya pertimbangan.... untuk sementara saya manfaatkan saja apa yang ada disekitar hamsahck; sebuah ruang di lantai 2 ukuran 4,50 M x 7,00 M (bekas ruang belajar anak-anak). Dinding sebelah Timur dan Barat ada jendela ventilasi kisi-kisi kayu ukuran 2 x 0,50 M x 3,30 M (boven licht) yang ditutupi oleh kawat nyamuk aluminium, ketinggian dari tanah sekitar 5,50 M. Sisi Timur biasa saya gunakan untuk antenna receiving karena dekat meja radio, sedangkan sisi Barat inilah yang akan difungsikan sebagai pelontar gelombang EM berupa antena dipole 2 band. Kawat nyamuk sebagai elemen untuk 20 m dan kawat speaker dengan panjang 150/f untuk elemen 15 m (lihat sketsa detail dan foto).
Antenna indoor yang untuk sementara digunakan untuk uji coba performa FT-401S/D |
Feed point digunakan 50 ohn balun 1:1 dari Diamond Antenna. |
Mosquito Screen Indoor Dipole |
Hasilnya?...cukup lumayan, dengan trik; monitor/dengar yang calling CQ dengan kuat sinyal RS/57-59+ lalu langsung panggil ...dan QSO pun berlangsung dan ini hasil log beberapa dari mereka.
Date Time(UTC) Call S R Freq. Handle
-------------------------------------------------------------------------
29/01/2013 11.15 VU2AU 59 59 14.215 Poran
11.35 3W7W 59 59 14.195 Wayne
13.20 UR4MSF 59 59 14.190
13.23 ER4DX 59 59 14.190 Vasily
02/02/2013 09.20 BX2ADF 55 59 21.215
03/02/2013 15.15 DG6SA 59 55 14.268 Jorge
16.19 F5SVQ 59 59 14.319 March
04/02/2013 08.30 YB2MH 58 55 14.150
07/02/2013 15.55 9M8WAT 59 59 14.190 Wat
11/02/2013 01.45 BD7PUZ 59 55 14.262 Zhang
13/02/2013 01.06 YB6DE 59 59 14.200 Eddy
19/02/2013 16.20 YB6LAY 59 57 14.180 Yan
22/02/2013 10.10 XX9LQ 59 55 14.200
18/03/2013 01.06 HZ1DS 59 59 14.200 Mike
19/03/2013 13.35 VK6WB 59 59 14.200 Gus
20/03/2013 14.23 YE3J 59 59 14.220
Dalam kenyataannya antenna yang dipakai ini hanya bagus pada 20 m band, dengan SWR 1:1,5, sedangkan pada 15 m naik menjadi >1:2, meskipun telah dilakukan beberapa kali cut and try pada ujung antenna. Memang bisa dimengerti bahwa elemen antenna ini sangat dekat dengan penulangan besi beton di atas jendela boven licht dan juga benda-benda lainnya di sekitar ruang hamshack. Jadi memang harus segera dibuatkan antena yang sesuai untuk masing-masing band.
(to be continued)
No comments:
Post a Comment