Johan Titaley, YB4GA (02/2013). Sebelum menggunakan 'ham equipment' buatan pabrik, pada akhir tahun 60-an sampai pertengahan 70-an, digunakan pemancar rakitan sendiri. Andalan utama adalah pemancar ssb homebrew 3 band; 80, 40, dan 20 m yang ide dasarnya berasal dari buku pegangan RSGB edisi 1969. Banyak sekali perbedaannya karena harus disesuaikan dengan komponen2 aktif, terutama tabung yang tersedia waktu itu. Comotan circuit/rangkaian bisa dari mana saja (tentu saja dari edisi2 RAHBnya ARRL). Komponen utama dari xmitter ssb adalah 'side band filter' yang dibuat dari xtal surplus militer FT-243 dari hasil 'blusukan' di pasar loak Pasar Rumput. Pemilihan dari beberapa xtal didapat 4 buah sebagai sideband filter dan 1 buah sebagai carrier oscillator didapat output lower sideband pada 4.400 MHz. PA stage digunakan 2 x 6146 didapat output kira2 100 Watt (seperti umumnya amatir waktu itu yg menggunakan lampu pijar sebagai dummy load--> nyala terang) atau kira-kira hasil kali arus anoda x tegangannya. Padahal test equipment hanya mengandalkan VOM, VTVM+RF probe, dan general coverage receiver Hallicrafters S-86 bekas yang diperoleh beberapa tahun sebelumnya (hasil rayuan pada ortu :)).
Yaesu Musen FT-401S/D.
Radio transceiver ini didapat dari hasil penulusuran HamAd majalah CQ Ham Radio beraksara kanji, berkat bantuan temen2 Jepun di pabrik JRC di Mitaka (dijebloskan oleh perusahaan utk ikut pelatihan-1976). Adalah seorang ham Shigeru Sagawa, JR1JBU yang memberikan dalam keadaan bekas tapi berfungsi bagus dan harganyapun bagus.
FT-401S, dengan huruf S dibelakang, adalah versi untuk novice ham di Jepun dengan spesifikasi minimalis sesuai dengan persyaratan untuk pemula. Power output 20 Watt DC, beberapa band seperti 10 m hanya dua band 10A dari 28.000 Mhz-28.500 Mhz dan 10B 28.500-29.000 Mhz. Rig ini adalah versi low end product dari FTDX-401 dengan PO 560 W PEP dari 2 buah sweep TV tube 6KD6. Sedangkan FT-401D merupakan turunan FTDX-401 dengan PO sebesar 360 W PEP dari sweep TV tube 6JS6C sebagai power output stage. Total tabung yang digunakan sebanyak 20 buah, sedangkan VFO dan xtal calibrator serta rangkaian AGC digunakan semiconductor. Untuk referensi lainnya juga boleh lihat di SINI dan situs khusus rig Yaesu di FoxTango. Atau situs yang cukup banyak membahas rig famili 400 di situsnya JR3XUH.
Untuk menjadikannya FT-401D, cukup mudah melakukannya.
Sesuai dengan gambar (pictorial diagram dan circuit diagram) dari manual yang beraksara kanji (FT-401S hanya untuk konsumsi amatir Jepun) dan mencari komponen-komponennya di sekitar Akihabara, pusat belanja elektronik di dekat Tokyo Central Stn. Pelaksanaannya antara lain :
Untuk menjadikannya FT-401D, cukup mudah melakukannya.
Sesuai dengan gambar (pictorial diagram dan circuit diagram) dari manual yang beraksara kanji (FT-401S hanya untuk konsumsi amatir Jepun) dan mencari komponen-komponennya di sekitar Akihabara, pusat belanja elektronik di dekat Tokyo Central Stn. Pelaksanaannya antara lain :
- Merakit komponen yang diperlukan untuk memparalel 2 bh power tube 6JS6C.
- Merakit komponen tambahan untuk mendapatkan plate voltage 600 V DC
- Memasang cooling fan.
- Setting bias, dan neutralizing PA.
- Optimalisasi power output rata-rata dengan arus anoda sekitar 320 mA pada seluruh band.
- Penambahan/merakit xtal calibrator untuk marker bagi analog dial.
Performanya bagus sekali terutama receiving-nya menyenangkan sekali, selektivitas dan sensitivitasnya OK punya. Transmitting juga OK, mudah di tala di semua band (agak menurun di 10 m) untuk mendapatkan power output sesuai spesifikasi. Seperti halnya TX equipment modern dengan PA tabung yang ber-output impedance 50 Ohm, umumnya digunakan LC dengan konfigurasi phi-network. Jadi setiap pindah band harus dilakukan penlaan plate and loading-nya. Perlu pemanasan yang cukup untuk bekerja optimal, sedangkan stabilitas frekwensinya cukup baik berkat penggunaan mosfet pada vfo dan konstruksi kotaknya yang kokoh. Memang ada sedikit drifting/penggeseran frekwensi, tapi masih bisa dibawah toleransi.
Performa TX dan RX boleh bagus, tapi dengan tabung sebanyak itu, ia adalah pembangkit panas cukup lumayan, dan beratnya memenuhi persayratan sebagai 'jangkar perahu - boat anchor'. Plesetan untuk ham equipment jadul atau vintage yang berat karena penggunaan tabung dan power xformer besar untuk mencatu daya.
Terdapat beberapa pendapat akan halnya rig jadul/vintage, satu diantaranya yang cukup menggelitik adalah apa yang dikemukakan oleh Dwayne Rea (KA0AAM) "The Aging Boat Anchor" yang mendapat tanggapan dan komentar yang tak kalah serunya.
Performa TX dan RX boleh bagus, tapi dengan tabung sebanyak itu, ia adalah pembangkit panas cukup lumayan, dan beratnya memenuhi persayratan sebagai 'jangkar perahu - boat anchor'. Plesetan untuk ham equipment jadul atau vintage yang berat karena penggunaan tabung dan power xformer besar untuk mencatu daya.
Terdapat beberapa pendapat akan halnya rig jadul/vintage, satu diantaranya yang cukup menggelitik adalah apa yang dikemukakan oleh Dwayne Rea (KA0AAM) "The Aging Boat Anchor" yang mendapat tanggapan dan komentar yang tak kalah serunya.
Beberapa foto dari FT-401S/D saat ini setelah revitalisasi, dengan beberapa tabung cadangan yang masih ada. Harus berhemat terutama untuk tabung 6JS6C. Agak dikurangi driving-nya agar tidak digenjot sepenuh tenaga ...termasuk langka dan mahal.
The 'the faithful old horse' FT-401S/D and a homebrew Digital Display |
FT-101E, FT-80C, FT-401S |
Yaesu Musen FT-101E
Menempati hamshack sekitar tahun 1980, dan secara bersama dengan FT-401S/D nerupakan radio andalan dalam aktivitas amatir radio.
(..to be continued) :))
(..to be continued) :))
No comments:
Post a Comment